Kamis, 12 Mei 2022

Sosial Budaya Bali

 


Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak dalam gugusan Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau ini sekarang termasuk wilayah Provinsi Bali. Pulau Bali terkenal dengan sebutan Pulau Dewata. Bali juga dikenal karena keunikan dan budayanya yang beragam.

Kebudayaan Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi mengenai hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan. Sosial Budaya yang terdapat di Bali merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Kebudayaan Bali meliputi sistem mata pencaharian, sistem peralatan, sistem sosial, ilmu pengetahuan, sistem keagamaan, sistem kesenian, dan sistem bahasa.

Masyarakat Bali memiliki beragam adat istiadat dan logat Bahasa yang berbeda disetiap daerahnya. Bali juga memiliki beberapa seni yang indah contohnya adalah tarian, lukisan, ukiran, gamelan, dan arsitektur bangunan bali yang sangat kental.


 
 


Referensi:

- https://youtu.be/wz5O-9uTI4s

- https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Bali


 






Sabtu, 19 Maret 2022

Nilai Keindahan pada Karya Seni Lukis "Gadis Bali"

 





Lukisan yang berjudul "Gadis Bali" merupakan karya seniman RM. Sapto Hoedojo yang diproduksi pada tahun 1954 dan dituangkan di atas media kanvas berukuran 90 x 75 cm dengan menggunakan cat minyak.

Lukisan ini memiliki nilai keindahan/estetika dengan menunjukkan seorang wanita muda Bali dengan pakaian tradisionalnya. Gerak-gerik sederhananya dalam duduk dan ekspresi polosnya yang menjadikannya indikasi kuat dari sifat alami wanita desa ini. Gaya realisme (apa adanya) yang digunakan seniman dapat mengungkapkan karakter wajah wanita ini, warna kulit, dan lipatan kain dengan indah.

Pada tahun 1950-an Sapto Hoedojo mengikuti perkembangan tren estetis, yaitu pencarian dan pengungkapan visi Indonesia melalui pandangan kontekstual yang berakar pada nilai-nilai lokal yang kuat.

Tema wanita desa, baik yang ditampilkan dalam perjuangan kerja atau mereka yang duduk diam dengan wajah polos adalah ekspresi khas yang diidealkan oleh seniman. Arti dari ungkapan-ungkapan ini adalah bahwa kecantikan dan keindahan sejati terikat pada kebenaran realitas.

Referensi:
http://galeri-nasional.or.id/collections/493-gadis_bali

Minggu, 21 November 2021

Review Video Sosial : Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Akun youtube NET.Documentary pada tanggal 16 Juli 2017 mempublikasikan sebuah konten yang berjudul "Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan - Lentera Indonesia".

Video tersebut menceritakan seorang pengajar muda dari Gerakan Indonesia Mengajar bernama Martencis Veronica Siregar yang mengajar selama 1 tahun di Desa Tanjung Matol, Nunukan, Kalimantan Utara. Sebelumnya beliau adalah relawan gerakan peduli HIV/AIDS di Jayapura, Papua. Selama 1 tahun di desa Tanjung Matol itu beliau mengajar murid kelas 1 dan juga mengajar les bagi murid kelas 6 SDN 011 Sembakung. Martencis memiliki cita cita yang sederhana, beliau hanya ingin anak anak Tanjung Matol mau pergi ke Sekolah.

Awalnya 6 bulan di desa matol, beliau masih takut untuk mencampuri urusan tradisi hingga kebiasaan warga. Tidak hanya soal penikahan dini anak perempuan, kurangnya perhatian orangtua terhadap pendidikan anak jadi persoalan untuknya. Bahkan terkadang hanya segelintir anak yang mau datang ke kelasnya nya untuk belajar.

Melihat dari Kondisi anak anak disana yang kurang adanya motovasi untuk belajar, Kepala Sekolah SDN 011 Sembakung, Bapak Hasri memberikan hadiah yang cukup unik bagi murid yang berprestasi yaitu perjalanan keluar Tanjung Matol. Alasan Kepala Sekolah dan Martencis sepakat bahwa dengan hadiah ini dapat membuka wawasan baru untuk anak anak Matol mengenai dunia luar.






Dari video diatas terdapat pelajaran yang dapat dipetik yaitu :

  • Mengajarkan kita untuk menjadi orang yang lebih bersyukur.

  • Belajar untuk menjadi orang yang rendah hati.

Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=4KrlR89dvT4&t=130s

Rabu, 20 Oktober 2021

Tugas Ilmu Sosial

 

Rachel Vennya: Aku Tidak Karantina Sama Sekali di Wisma Atlet 

Kompas.com - 18/10/2021, 19:21 Penulis Firda Janati | Editor Kistyarini JAKARTA


                                 Lihat Foto Selebgram Rachel Vennya (YouTube BW) 

KOMPAS.com – Selebgram Rachel Vennya membuat pengakuan dari kasusnya perihal kabur karantina dari Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara. Dalam pemberitaan selama ini, Rachel disebut telah kabur dari Wisma Atlet setelah tiga hari menjalani masa karantina. Namun kepada Boy William, Rachel mengaku tidak pernah menginap untuk karantina di Wisma Atlet.

"Ada berita juga yang bilang kamu menolak ngasih surat nikah dan kamu memaksa untuk satu kamar dengan pacar kamu," tanya Boy William selaku host kanal YouTube BW. 

Tidak langsung menjawab pertanyaan itu, Rachel Vennya mengatakan dia tidak bisa membicarakan kronologi karena harus menjelaskan hal itu saat pemeriksaan di Polda Metro Jaya. "Aku tidak karantina sama sekali di Wisma Atlet. Jadi aku tidak minta sekamar juga, karena pada kenyataannya aku tidak karantina sama sekali," kata Rachel Vennya seperti dikutip Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Boy William tampak terkejut mendengar pernyataan Rachel.

"Wait.. kamu sama sekali enggak karantina di Wisma Atlet? Itu berita pada bilang kamu karantina tiga hari di Wisma Atlet and then you left Wisma Atlet..." tanya Boy William lagi.

"Enggak, itu salah. Aku tidak menginap sama sekali di Wisma Atlet," Rachel Vennya mengulangi pernyataannya.

Rachel Vennya mengakui semua kesalahan yang diperbuatnya tidak patut untuk ditiru. "Ini kesalahan aku as a person ya, karena aku sadarnya telat. Yang pasti aku nyesal dan ya aku nyesel, itu saja," ujar Rachel. Rachel mengatakan bahwa tindakannya tidak menjalani karantina itu bukan karena ingin merayakan ulang tahunnya di Bali. "Kalau narasinya aku kabur karantina untuk merayakan ulang tahun aku di Bali, itu enggak, enggak seperti itu," ujarnya.

 Ia mengaku alasan utamanya tidak menjalani karantina adalah rindu kepada kedua anaknya. Meskipun demikian, Rachel menyatakan alasan tersebut tidak bisa dibenarkan. Selebgram berusia 26 tahun itu juga meminta maaf dan siap menerima sanksi yang berlaku.

Diberitakan sebelumnya, kasus kaburnya Rachel Vennya sudah dilimpahkan ke kepolisian. Rachel Vennya terkonfirmasi kabur dari karantina Wisma Atlet setelah bepergian dari Amerika Serikat. Menurut hasil penyelidikan Kodam Jaya, terdapat oknum TNI bagian Pengamanan Satgas di Bandara Soekarno Hatta yang diduga melakukan tindakan non-prosedural. Oknum TNI tersebut kini sudah dinonaktifkan karena perbuatannya membantu Rachel, untuk kabur dari karantina.

Rachel Vennya tidak berhak menjalani karantina di Wisma Atlet yang semua biayanya ditanggung pemerintah. Hak tersebut sesuai dengan Keputusan Kepala Satgas Covid-19 Nomor 12/2021 tanggal 15 September 2021. Seharusnya, Rachel Vennya menjalani karantina di tempat akomodasi yang telah mendapatkan sertifikat penyelenggaraan akomodasi karantina Covid-19 oleh Kemenkes dengan seluruh biayanya ditanggung sendiri. Kabar kaburnya Rachel Vennya bermula dari unggahan seorang pengguna Instagram yang memasukkan data Rachel di Wisma Atlet. Terungkap bahwa Rachel hanya menjalani karantina selama tiga hari, padahal peraturan menyebutkan karantina dari luar negeri seharusnya delapan hari. Akun itu juga menyebut bahwa selebgram yang karib dipanggil Buna itu awalnya berniat kabur sejak dari Bandara Soekarno Hatta. Warganet pun membandingkan Rachel dengan beberapa selebritas lain yang menjalani karantina di hotel selama delapan hari sepulang dari Amerika Serikat


Sumber Artikel : 
https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/18/192151066/rachel-vennya-aku-tidak-karantina-sama-sekali-di-wisma-atlet?page=all.
Penulis : Firda Janati
Editor : Kistyarini

Pendapat/Komentar

Menurut saya alasan saudari RV kabur dari karantina setelah berlibur dari Amerika Serikat tidak dapat dibenarkan. Tindakannya telah melanggar aturan yang sudah ditentukan dan juga tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi banyak pihak yang dirugikan. Terlebih lagi dapat membahayakan anaknya dirumah mengingat bahwa Covid-19 itu nyata. Saudari seharusnya mengikuti prosedur Kesehatan dengan menjalani karantina dengan waktu yang sudah ditentukan. Berharap agar peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran baginya dan banyak orang di kemudian hari, juga saudari RV dapat menerima apapun kensekuensinya atau sanksi yang sesuai dengan perbuatannya.

 

Sosial Budaya Bali

  Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak dalam gugusan Kepulauan Nusa Tenggara . Pulau ini sekarang termasuk wilayah ...